Sabtu, 02 April 2011
 1. Tokyo
 Tokyo, ibukota Kekaisaran Jepang ini sedari awal menjadi pusat  perkembangan ekonomi negara itu paska Perang Dunia kedua. Tak ada yang  menyangka, Jepang yang kala itu terbilang negara yang kalah perang bisa  menjadi kekuatan ekonomi baru dibawah Amerika Serikat. Di kota ini,  berkembang kekuatan ekonomi kelas menengah yang menjadi tulang punggung  negara berjuluk Matahari Terbit ini.
 
 Prestasi itu pula yang menghantarkan Tokyo, menjadi kota termahal di  dunia versi ECA. Sebelumnya, oleh ECA dalam survei yang sama semenjak  tahun 2005, Tokyo selalu menempati urutan kedua. Namun, khusus tahun  ini, ditengah kebangkitan RRC sebagai kekuatan ekonomi baru dan resesi  yang sempat mengguncang negara itu menjadikan Tokyo menempati urutan  pertama kota termahal di dunia.
 
 Berdasarkan data yang dihimpun oleh ECA, untuk menginap di Jepang dengan  menyewa apartemen dengan dua kamar tidur, warga asing harus merogoh  kocek hingga $5.000 atau 49.5 juta rupiah perbulan. Angka itu cukup  mengejutkan mengingat berdasarkan biro statistik Jepang (BPS), Indeks  harga konsumen di Tokyo mengalami penurunan dari tahun ke tahun untuk 14  bulan belakangan tepatnya Mei 2010.
 
 Berikut data lain yang dihimpun ECA :
 Makan pagi dan siang di restoran : $ 18 atau Rp. 165 ribu
 Bir kaleng (harga grosiran) : $ 3.37 atau Rp. 32 ribu
 1 kilogram beras : $ 8.47 atau Rp. 77.9 ribu
 1 kilogram telur : $ 3.78 atau Rp. 34.7 ribu
 tiket bioskop : $ 22 atau Rp. 202 ribu
 Mesin Cuci : $879 atau Rp. 8.08 juta
 
 2. Oslo, Norwegia
 Siapa sangka ibukota Kerajaan Norwegia, Oslo bakal menempati urutan  kedua kota-kota termahal di dunia versi ECA International. Berdasarkan  analisa ECA, Oslo menjadi kota termahal lantaran mata uang negara itu,  korner tangguh menghadapi mata uang asing. Selain itu, ECA juga mencatat  tren penjualan minyak, masa resesi yang singkat dan citra Norwegia  sebagai surga para investor menjadikan Korner memliki kestabilan nilai  tukar yang tangguh. Sebelumnya, Oslo hanya menempati urutan ke 8 pada  tahun 2009.
 
 Berikut data lain yang berhasil dihimpun ECA International :
 Makan pagi dan siang di restoran : $ 43 atau Rp. 395 ribu
 Bir kaleng (harga grosiran) : $ 4.71 atau Rp. 43 ribu
 1 kilogram beras : $ 5.66 atau Rp. 52 ribu
 1 kilogram telur : $ 6.72 atau Rp. 61.8 ribu
 tiket bioskop : $ 16 atau Rp. 147 ribu
 Mesin Cuci : $ 879 atau Rp. 8.09 juta
 
 3. Luanda, Angola
 Bila dua kota sebelumnya merupakan pusat perkembangan perekomian, maka  kota ketiga ini, Luanda, ibukota Angola mengalami kenaikan harga  lantaran tingkat inflasi yang parah. Bayangkan saja, untuk menyewa  apartemen di negara itu, seseorang harus merogoh kocek $ 3.500 atau  setara dengan Rp. 32 juta. Sayangnya, ECA tidak menjelaskan apartemen  seperti apa yang dimaksud.
 
 Berikut data lain yang dihimpun ECA International :
 Makan pagi dan siang di restoran : $ 47 atau Rp. 432 ribu
 Bir kaleng (harga grosiran) : $ 1.62 atau Rp. 14.9 ribu
 1 kilogram beras : $ 4.73 atau Rp. 43.5 ribu
 1 kilogram telur : $ 4.75 atau Rp.43.6 ribu
 tiket bioskop : $ 13 atau Rp.119.5 ribu
 Mesin Cuci : $ 912 atau Rp.8.39 juta
 
 4. Nagoya, Jepang
 Sebagai kota terbesar ke-4 di Jepang, Nagoya juga termasuk kota termahal  ke-4 versi ECA International. Bayangkan saja, untuk satu kilogram beras  di Nagoya, penduduk harus merogoh kocek $ 9.14 atau Rp. 84 ribu. Meski  demikian, keberadaan Nagoya bisa dibilang vital bagi perekonomian  Jepang. Pasalnya, di wilayah ini 44 persen industri otomotif di dunia  berasal dari Nagoya. Sebut saja, Toyota, Honda, Suzuki, Mitsubishi,  Volkswagen, dan General Motors. Sebelumnya, dalam survei yang sama,  Nagoya menempati urutan ke-3 pada tahun 2009
 
 Berikut data lain yang dihimpun ECA International :
 Makan pagi dan siang di restoran : $19 atau Rp 174 ribu
 Bir kaleng (harga grosiran) : $3.08 atau Rp 28.3 ribu
 1 kilogram beras : $9.14 atau Rp 84 ribu
 1 kilogram telur : $4.75 atau Rp30.6 ribu
 tiket bioskop : $13 atau Rp118.3 ribu
 Mesin Cuci : $621 atau Rp5.71 juta
 
 5. Yokohama, Jepang
 Berjarak satu setengah jam dengan menggunakan kereta komuter dari Tokyo,  Yokohama merupakan kota pelabuhan tersibuk di Jepang. Selain itu, kota  ini merupakan pusat pengembangan bioteknologi dan industri  semikonduktor. Bagi masyarakat Jepang, Yokohama terhitung kota termahal,  namun berbeda dengan perusahaan. Pasalnya, perusahaan-perusahaan asing  dan lokal begitu menikmati biaya operasi yang rendah dekat ibukota.  Perusahaan otomotif Nissan misalnya, berencana membuka kantor pusat baru  di Yokohama tahun ini serta dilaporkan bakal menjual kantor pusat  mereka di Jepang.
 
 Berikut data lain yang dihimpun ECA International :
 Makan pagi dan siang di restoran : $ 17.39 atau Rp. 159.9 ribu
 Bir kaleng (harga grosiran) : $ 3.26 atau Rp. 29.9 ribu
 1 kilogram beras : $ 6.54 atau Rp. 60.1 ribu
 1 kilogram telur : $ 3.72 atau Rp. 34.2 ribu
 tiket bioskop : $ 13 atau Rp. 119.3 ribu
 Mesin Cuci : $ 630 atau Rp. 5.79 juta
 
 6. Stavanger, Norwegia
 Sebagai pusat kota perminyakan di Norwegia, Stavanger termasuk kota  kedua di Norwegia, setelah Oslo sebagai kota dengan biaya hidup  termahal. Laman Stavangerexpats.com mengungkap biaya yang dihabiskan  untuk makanan 50 persen lebih tinggi ketimbang rata-rata Uni Eropa.  Bahkan untuk satu kaleng soda, masyarakat harus merogoh kocek sebesar  $2.80 atau Rp. 25.8 ribu, dan untuk satu kaleng bir dibanderol seharga  $12 atau Rp. 110 ribu.
 
 Berikut data lain yang dihimpun ECA International :
 Makan pagi dan siang di restoran : $ 17.39 atau Rp. 303 ribu
 Bir kaleng (harga grosiran) : $ 4.76 atau Rp. 43.8 ribu
 1 kilogram beras : $ 5.71 atau Rp. 52.5 ribu
 1 kilogram telur : $ 3.72 atau Rp. 34.2 ribu
 tiket bioskop : $ 13 atau Rp. 142.6 ribu
 Mesin Cuci : $ 630 atau Rp. 6.9 juta
 
 7. Kobe, Japan
 Kobe merupakan salah satu pelabuhan terbesar di Jepang. Di kota ini,  berkembang industri mesin berat, besi dan baja serta makanan.  Berdasarkan Jepang External Trade Organization, (semacam Kamar Dagang di  Jepang), 117 perusahaan asing dan afiliasi perusahaan asing bermarkas  di Kobe. Kendati kobe terkenal dengan kualitas dagingnya, biaya hidup  kota ini terbilang mahal. Bahkan di tahun 2009, kota ini menempati  urutan ke 6 kota berbiaya hidup termahal di dunia.
 
 Berikut data lain yang dihimpun ECA International :
 Makan pagi dan siang di restoran : $ 16 atau Rp. 147 ribu
 Bir kaleng (harga grosiran) : $ 3.09 atau Rp. 28.4 ribu
 1 kilogram beras : $ 8.57 atau Rp. 78.8 ribu
 1 kilogram telur : $ 2.81 atau Rp. 25.8 ribu
 tiket bioskop : $ 20 atau Rp. 183.9 ribu
 Mesin Cuci : $ 470 atau Rp. 43.2 juta
 
 8. Kopenhagen, Denmark
 Sebuah survei di tahun 2008 dari 73 kota internasional oleh UBS mencatat  karyawan di Kopenhagen memiliki pendapatan tertinggi. Kota dengan gaji  tertinggi tentu diimbangi dengan biaya hidup yang tinggi pula. Namun,  secara keseluruhan masyarakat di negara itu memang memiliki standar  hidup yang tinggi. Sebagai contoh, untuk menyewa satu keping DVD,  masyarakat harus merogoh kocek $8 atau Rp. 73.6 ribu per malam, satu  buah jeans dihargai $150 atau Rp. 13.8 juta dan satu tiket transportasi  dikenakan biaya $3.70 atau Rp. 34 ribu. Sebelumnya, dalam survei yang  sama di tahun 2009, Kopenhagen menempati urutan ke-7.
 
 Berikut data lain yang dihimpun ECA International :
 Makan pagi dan siang di restoran : $ 36 atau Rp. 331 ribu
 Bir kaleng (harga grosiran) : $ 2.10 atau Rp. 19.3 ribu
 1 kilogram beras : $4.85 atau Rp. 44.6 ribu
 1 kilogram telur : $ 6.99 atau Rp. 64.3 ribu
 tiket bioskop : $ 20 atau Rp. 137.9 ribu
 Mesin Cuci : $ 1,196 atau Rp. 11 juta
 
 9. Jenewa, Switzerland
 Jenewa dikenal masyarakat internasional karena merupakan kota dimana  sejumlah perusahaan dan markas organisasi PBB bernaung. Karena itu,  harga makanan di Swiss 45 persen jauh lebih mahal ketimbang kota-kota  lain di Eropa Barat. Tak hanya itu, harga elektronik dan aplikasi Jenewa  merupakan yang termahal di dunia. Sebelumnya, dalam survei yang sama  pada tahun 2009, Jenewa menempati urutan ke-9.
 
 Berikut data lain yang dihimpun ECA International :
 Makan pagi dan siang di restoran : $ 30 atau Rp. 276 ribu
 Bir kaleng (harga grosiran) : $ 2.02 atau Rp. 18.6 ribu
 1 kilogram beras : $ 3.81 atau Rp. 35 ribu
 1 kilogram telur : $ 7.64 atau Rp. 70.3 ribu
 tiket bioskop : $ 16 atau Rp. 147.2 ribu
 Mesin Cuci : $ 1,196 atau Rp. 12 juta
 
 10. Zurich, Swiss
 Zurich, kota terbesar di Swiis, merupakan pusat bisnis dan merupakan  kota bernaungnya beberapa perusahaan finansial terbesar di dunia.  Kendati tahun lalu, sejumlah perusahaan besar bangkrut, inflasi  rata-rata meningkat kembali usai krisis 2009.
 
 Berikut data lain yang dihimpun ECA International :
 Makan pagi dan siang di restoran : $ 25 atau Rp. 260 ribu
 Bir kaleng (harga grosiran) : $ 2.01 atau Rp. 18.5 ribu
 1 kilogram beras : $ 3.36 atau Rp. 30.9 ribu
 1 kilogram telur : $ 5.81 atau Rp. 53.4 ribu
 tiket bioskop : $ 16 atau Rp. 147.2 ribu
 Mesin Cuci : $ 974 atau Rp. 8.96 juta 
 
0 komentar:
Posting Komentar