Sabtu, 02 April 2011
         
                       
 Kerajaan Inggris baru saja merilis pernyataan resmi, bahwa Pangeran  William tak akan mengenakan cincin kawin setelah menikah dengan Kate  Middleton. Menurut sumber dari istana, William sudah mendiskusikan hal  ini pada Kate dan sang tunangan tak menjadikannya masalah.
 
 "Pangeran William itu tidak suka memakai perhiasan; ia bahkan tidak  mengenakan cincin stempel (yang menjadi tradisi kerajaan), dan tidak  ingin memakainya. Ini memang pilihan pribadi saja," tutur sumber dari St  James's Palace.
 
 Memang banyak orang yang tidak mengenakan cincin kawin saat ini.  Pernikahan Kate dan William pun dianggap sebagai pernikahan modern. Toh,  keputusan William ini cukup mengejutkan.
 
 Cincin kawin sebenarnya tidak dibuat sekadar sebagai simbol ikatan  antara pria dan wanita. Pasangan yang baru menikah dapat menjadikan  cincin sebagai pengingat bahwa mereka memiliki komitmen untuk saling  membahagiakan. Pada saat Anda menghadapi masalah, cincin juga berfungsi  untuk menguatkan Anda bahwa dulu Anda menikah atas dasar komitmen  tersebut dan karenanya harus berusaha sebaik-baiknya untuk mengatasi  masalah.
 
 Namun, banyak pasangan yang sepakat untuk tidak mengenakan cincin kawin  meskipun perkawinan mereka baik-baik saja. Mereka memilih untuk  meninggalkan cincin kawinnya di kotak perhiasan. Pada pria, alasan  klasik yang dilontarkan biasanya agar disangka bujangan. Saat di rumah  mereka memakai cincin. Namun, begitu menutup pintu pagar, cincin  disimpan di dalam saku celana. Dengan demikian, ia bebas tebar pesona di  kantor atau di kafe.
 
 Mudah-mudahan bukan ini alasan suami Anda enggan mengenakan cincin.  Masih ada beberapa alasan lain mengapa banyak pasangan tidak memakai  cincin kawinnya:
 
 1. Bila alasannya memang tidak suka memakai perhiasan: Anda bukan tipe  pemakai cincin yang mau repot melepas-pasang cincin setiap kali mandi.  Alasan ini yang kemudian menghadirkan tren tato cincin kawin di jari  tangan. Ada tato bermotif bunga atau tribal melingkari jari, ada pula  yang sekadar menuliskan nama pasangan masing-masing.
 
 2. Jari tangan mulai membengkak. Entah karena Anda mulai hamil, atau  memang hobi mencoba makanan-makanan di resto baru bersama suami,  sehingga jari tangan memberontak sejadi-jadinya saat Anda berusaha  memasukkan cincin.
 
 3. Jika suami tidak memakainya, kenapa saya harus? Ini merupakan  kelanjutan dari nomor satu. Jika suami tidak suka memakai perhiasan  karena repot, Anda pun tidak ingin memakainya. Supaya adil!
 
 4. Tinggal di kawasan yang berbahaya. Entah kawasan tempat tinggal Anda  yang tergolong rawan, atau Anda harus melewati daerah yang banyak  penodongnya sebelum ke kantor, Anda merasa lebih baik tidak menggunakan  perhiasan sama sekali. Kilauan emas pada cincin bisa menarik perhatian  orang jahat, kan?
 
 5. Sudah terlalu banyak cincin yang Anda pakai. Anda memiliki banyak  koleksi cincin, entah cincin berlian atau cincin sebagai aksesori,  sedangkan suami Anda adalah kolektor cincin batu akik sehingga cincin  kawin Anda kebanting.
 
 6. Ceroboh, sering kehilangan perhiasan. Ini juga alasan kuat untuk  tidak mengenakan cincin kawin. Anda sering lupa di mana meletakkan  perhiasan Anda, atau Anda sering kehilangan cincin karena ukurannya yang  terlalu besar sehingga mudah lepas tanpa disadari.
 
 7. Menganggap cincin kawin tidak begitu penting. Boleh percaya boleh  tidak, ada pasangan yang menjual cincin kawinnya karena sedang butuh  uang, padahal pasangan ini termasuk kalangan menengah. Artinya, uang  hasil menjual cincin bukan untuk makan tetapi untuk memenuhi kebutuhan  rumah tangga yang lain. Entahlah, mungkin untuk menambah biaya membuat  pergola di depan rumah.
  
 
0 komentar:
Posting Komentar