Jumat, 08 April 2011
 Hacktivism
 
 Para hacker aliran ini tidak membobol demi uang. Mereka membobol karena  tidak sepaham dengan korban mereka. âHacktivism merupakan bentuk  demonstrasi baru di dunia maya,â ujar Sean-Paul Correll, peneliti dari  PandaLabs.
 
 Contoh kegiatan hacktivism adalah serangan DDoSâ"pengiriman data  bertubi-tubi sehingga sebuah server situs web kewalahan melayani  sehingga akhirnya berhenti bekerjaâ"terhadap PayPal dan MasterCard pada  bulan Desember karena kedua layanan finansial itu mengeblok transfer  uang dari pengguna mereka ke WikiLeaks. Contoh lain adalah serangan DDos  terhadap Motion Picture Association of America and the Recording  Industry Association of America yang dilakukan oleh forum 4chan.  Keduanya diserang karena membuat situs web The Pirate Bay ditutup.
 
 
 Perangkat pintar
 
 Popularitas ponsel pintar atau perangkat bergerak lain, seperti iPad,  yang terhubung ke internet merupakan âmainanâ baru bagi para penjahat.  Target utama mereka, menurut perusahaan keamanan asal SecureWorks,  adalah transaksi perbankan yang dilakukan lewat ponsel pintar atau  perangkat pintar lain.
 
 âDi mana ada uang, di situ ada penjahat,â kata Patricia Titus, Vice  President & Chief Information Security Officer dari Unisys.
 
 
 âAwan mendungâ
 
 Cloud computing adalah salah satu tren berkomputer di tahun 2010. Data  ditaruh di internet, bisa diakses kapan saja dan di mana saja asalkan  ada jaringan. Sebuah solusi yang jadi titik cerah bagi beberapa bisnis.  Tapi, awan bisa mendung, bukan?
 
 Contoh paling simpel adalah ditemukannya malware di tempat penyimpanan  file Rapidshare. Malware bernama Trojan-Dropper.Win32.Drooptroop.jpa itu  mengkhawatirkan, demikian menurut peneliti dari Kaspersky Lab Vicente  Diaz, âKarena tidak tampak pada link Rapidshare dan dapat mengecoh  perangkat keamanan biasa.â
 
 Ketika semakin banyak perusahaan menggunakan sistem komputasi di awan  ini, SecurityNewsDaily memprediksikan banyak pula hacker berkutat di  situ.
 
 
 Rekayasa sosial
 
 Sophos menyebutkan, bulan Desember lalu ada pesan palsu menyebar lewat  Twitter. Pesan menipu pengguna komputer sehingga mereka percaya komputer  mereka terserang virus sehingga mereka terdorong mengunduh antivirus  palsu yang link-nya disertakan dalam pesan itu pula.
 
 Tipuan seperti ini bukan hal baru, tapi akan terus berlanjut di tahun  2011, bahkan dengan jumlah yang lebih banyak. âSekitar 500 juta,â  demikian sebut SecurityNewsDaily. Jumlah yang mirip dengan jumlah  pengguna Facebook. âRekayasa sosial lebih meyakinkan, lebih tak kentara,  lebih luas penyebarannya, serta lebih profesional,â kata Baumgartner  dari Kaspersky Lab.
 
 Salah satu faktor yang bakal berkontribusi di rekayasa sosial adalah  layanan penyingkat URL.  Layanan itu sering dipakai untuk mempersingkat  URL panjang agar pas dengan situs web media sosial, seperti Twitter,  yang membatasi jumlah karakter.
 
 Seorang siswa ilmu komputer bernama Ben Schmidt bereksperimen dengan  situs web penyingkat URL buatannya. Proyek yang disebut âEvil URL  shortenerâ itu tidak hanya mempersingkat alamat URL, tapi juga melakukan  serangan dengan teknik DDoS. âIni bukti kalau situs web penyingkat bisa  membawa orang ke mana saja,â kata Schmidt.
 
 
 Stuxnet
 
 Stuxnet adalah nama sebuah malware tipe worm yang mulai menyebar pada  Juni 2010 dan diprediksi akan tetap jadi momok pada 2011. Worm yang  menyerang sistem yang menggunakan peranti lunak Siemens dalam sistem  pengendali industri ini ditemukan menyerang pembangkit listrik tenaga  nuklir di Iran.
 
 Diperkirakan, Stuxnet dikirim oleh negara tertentu, bukan oleh  individual. Internet merupakan tempat baru bagi para negara untuk  berperang, kata peneliti, dan akan berkembang pada 2011.
 
 Contoh serangan yang dilancarkan oleh suatu negara lewat internet adalah  serangan China ke Google dan 34 perusahaan lain pada Januari 2010.  Serangan itu, menurut McAffee, sangat rumit.
 
 Dari semua ancaman yang muncul, apa yang bisa kita lakukan? Paling tidak: hati-hati. 
 
0 komentar:
Posting Komentar