Kamis, 10 Maret 2011
 
 ![]()
 
 Selasa,  6 Februari 2007, Zionis-Israel telah secara terang-terangan  memulai  proyek penghancuran Masjidil Aqsha yang merupakan musjid tersuci  ketiga  bagi umat Islam sedunia.Jika  sebelumnya kaum Zionis ini melakukan hal tersebut secara  diam-diam,  bahkan menyangkalnya dengan berbagai dalih, namun di hari  kedua bulan  Februari ini mereka telah menyatakan secara terbuka bahwa  mereka memang  berniat menghancurkan musjid yang pernah menjadi kiblat  pertama bagi  kaum Muslimin.Upaya  Zionis-Israel untuk menghancurkan Masjidil Aqsha sudah lama  diketahui  dunia. Keinginan mereka untuk membangun kembali Haikal  Sulaiman (The  king Temple), di atas reruntuhan Masjidil Aqsha juga  telah menjadi  rahasia umum. Hanya saja, apa dasar ideologi dan  maksud-maksud  tersembunyi di balik penghancuran Masjidil Aqsha dan  pendirian Haikal  Sulaiman tersebut, hal ini masih menjadi pertanyaan  besar.
 
 Klaim SepihakHaikal  Sulaiman diyakini dibangun tahun 960 SM oleh Nabi Sulaiman  a.s, 370  tahun kemudian bangsa Babylonia menginvasi Yerusalem dan  menghancurkan  kuil tersebut.Setelah itu, tentara Persia yang dipimpin Cyrus merebut Yerusalem  dari tangan Babylonia dan membangun kembali Haikal Sulaiman.Tahun 70 M, pasukan Romawi menyerang Yerusalem dan menghancurkan  kembali Haikal Sulaiman rata dengan tanah.
 Abad demi abad terus berjalan, namun cita-cita kaum Zionis-Yahudi untuk   membangun kembali Haikal Sulaiman terus terpelihara dengan baik di  dalam  memori bangsanya.Ketika  gerakan Zionisme Internasional menyelenggarakan kongresnya  yang  pertama di Bassel, Swiss, tahun 1897, memori ini menemukan  momentumnya  dan Theodore Hertzl menyerukan gum semua Yahudi Diaspora   berbondong-bondong memenuhi Tanah Palestina yang disebutnya sebagai   Tanah Perjanjian.Atas  klaim sepihak, kaum Zionis ini mengatakan bahwa di bawah tanah   Masjidil Aqsha inilah Haikal Sulaiman berdiri. Sebab itu, mereka   mengatakan tidak ada pilihan lain kecuali menghancurkan Masjidil Aqsha   dan kemudian membangun kembali Haikal Sulaiman di atasnya.Bagi  kaum Zionis, Haikal Sulaiman merupakan pusat dari dunia. Bukan  Makkah,  bukan pula Vatikan. Haikal Sulaiman-lah pusat seluruh  kepercayaan dan  pemerintahan segala bangsa. Keyakinan ini bukanlah  berangkat tanpa  landasan.Dalam  keyakinan Yudaisme yang sesungguhnya telah bergeser jauh dari  Taurat  yang dibawa oleh Musa a. S., bangsa Yahudi meyakini bahwa di  suatu hari  nanti seorang Messiah (The Christ) akan mengangkat derajat  dan  kedudukan bangsa Yahudi menjadi pemimpin dunia.Kehadiran  Mesiah inilah yang menjadi inti dari semangat kaum Yahudi  untuk  memenuhi Tanah Palestina. Namun hal ini menjadi perdebatan utama  di  kalangan Yahudi yang pro-Zionis dengan yang anti-Zionis.Bagi  yang pro-Zionisme, mereka menganggap Kuil Sulaiman harus sudah  berdiri  untuk menyambut kedatangan Messiah yang akan bertahta di atas   singgasananya. Sedangkan bagi kaum Yahudi yang menolak Zionisme, bagi   mereka, Messiah sendirilah yang akan datang dan memimpin pembangunan   kembali Haikal Sulaiman yang pada akhirnya diperuntukkan bagi pusat   pemerintahan dunia (One World Order).Mengenai  benar tidaknya lokasi bekas reruntuhan Kuil Sulaiman tepat  berada di  bawah Masjidil Aqsha, para sejarawan masih berbeda pendapat.  Beberapa  peneliti bahkan meyakini bahwa wilayah bekas berdirinya Kuil  Sulaiman  tersebut sesungguhnya berasa di luar kompleks Masjidil Aqsha  sekarang  ini.Sejak  menjajah Yerusalem di tahun 1967, kaum Zionis selalu berupaya  merusak  Masjidil Aqsha. Tahun 1969 sekelompok Yahudi fanatik berupaya  membakar  Masjid ini. Mereka juga terus melakukan penggalian di bawah  tanah  Masjidil Aqsha dengan alasan tengah melakukan riset arkeologis.Belum  cukup dengan itu, di dalam terowongan-terowongan yang digali,  mereka  juga mengalirkan expose dalam jumlah besar dengan tujuan  menggoyahkan  kekuatan tanah di bawah musjid gum pondasi musjid menjadi  rapuh.  Akibatnya sekarang ini banyak pondasi musjid yang sudah rapuh dan  jika  ada gempa bumi sedikit saja maka bukan mustahil Masjidil Aqsha  bisa  runtuh.Sekarang,  tentara Zionis sudah secara terang-terangan hendak  menghancurkan  Masjidil Aqsha. Mereka tidak lagi mengeluarkan dalih  macam-macam.  Apakah ini merupakan tanda bahwa mereka sudah yakin bahwa  sebentar lagi  Messiah yang dinanti-nantikan akan segera hadir?Hari AkhirMenyongsong  berdirinya Kuil Sulaiman, âPresidenâ Zionis-Israel Moshe  Katsav  melayangkan sepucuk surat kepada Perdana Menteri Vatikan yang  berisi  permintaan gum Tahta Suci Vatikan mengembalikan seluruh harta  karun  dan benda-benda berharga yang kini memenuhi kompleks Tahta Suci  kepada  mereka.Kaum  Zionis masih ingat betul, ketika di tahun 70M, pasukan Romawi  menyerbu  Yerusalem dan memboyong banyak harta karun dari Kuil Sulaiman  dan  membawanya ke Vatikan.Jika  harta karun sudah dikembalikan, maka ada satu syarat lagi  menjelang  hadirnya Messiah, yakni mereka harus menemukan dan menyembelih  serta  membakar seekor sapi betina berbulu merah berusia tiga tahun dan  belum  pernah melahirkan anak.
 Untuk yang satu ini paronomasia kaum Zionis telah mempersiapkannya. Melalui   suatu proses rekayasa genetika, di tahun 1997, mereka telah mendapatkan   seekor sapi dengan ciri-ciri tersebut.Hanya  saja, mereka terbentur satu persyaratan lagi, yakni  penyembelihan dan  pembakaran sapi merah ini harus dilakukan di atas longlegs  Bukit Zaitun.Masalahnya,  daerah ini sekarang belum bisa dijajah Zionis-Israel  seperti wilayah  Palestina lainnya. Kaki Bukit Zaitun masih berada di  tangan yang  berhak, yakni di tangan bangsa Palestina. Sebab itu, kaum  Zionis selalu  berupaya tanpa lelah mengusir orang-orang Palestina dari  wilayah ini.Memperdaya Pemeluk KristenGuna  mencapai tujuannya, kaum Zionis tidak berusaha sendirian. Mereka  juga  memperdaya musuh-musuhnya yakni umat Kristen dan kaum Muslimin.  Untuk  memperdaya umat Kristiani, kaum Zionis menyusupkan nilai-nilai  Talmud  ke dalam Bibel seperti yang terjadi atas Injil Scofield atau  Injil  Darby.Bahkan  Injil versi King James sebagai Injil resmi Barat paronomasia demikian.  Sebab  itu, tidak aneh jika sekarang ini sikap politik umat Kristiani  seolah  sama sebangun dengan kaum Yahudi. Padahal di dalam banyak  ayat-ayat  Talmud, kaum Yahudi ini begitu keras permusuhannya terhadap  Kristen dan  Yesus.Keyakinan  Injil juga menyebutkan tentang hadirnya The Christ kembali  ke muka  bumi (Maranatha atau The Second Coming) dalam wujud Tuhan  seutuhnya.  Kaum Yahudi menggiring opininya bahwa Maranatha tidak akan  terjadi  sebelum Haikal Sulaiman berdiri kembali di Yerusalem.Kesamaan  pandangan inilah yang membuat orang-orang Kristen mendiamkan  ulah kaum  Zionis yang hendak menghancurkan Masjidil Aqsha. Orang-orang  Kristen  ini telah terbius dengan retorika dan racun Zionis sehingga  tidak bisa  bersikap kritis dan mereka lupa bahwa salah satu list utama  Zionis  ini adalah juga meruntuhkan Tahta Suci Vatikan dan  memindahkannya ke  Yerusalem.Dari  sisi hukum internasional, upaya penghancuran Masjidil Aqsha juga  tidak  bisa dibenarkan. Berdasarkan Resolusi DK-PBB Nomor 242 dan  beberapa  resolusi lainnya, rezim Zionis Israel wajib melindungi musjid  ini dan  menuntut Zionis gum mundur dari seluruh wilayah Tepi Barat  Sungai  Jordan dan Jalur Gaza, dan menyerahkan wilayah itu kepada  penduduk  aslinya yang tak lain adalah rakyat Palestina. Namun dalam  tataran  praktek, resolusi ini tidak dijalankan.Menurut  keyakinan Yahudi, jika Messiah sudah bertahta di atas  singgasana  Haikal Sulaiman, maka Messiah itu akan memimpin kaum Yahudi  untuk  memerangi siapa paronomasia yang tidak mau tunduk pada The New World  Order,  yakni si Yahudi itu sendiri. (Rz)==============**************************============Haikal  â" Kuil Nabi Sulaiman Yang Ingin Dibina Semula!!!Siapakah  yang ingin membina semula Haikal Sulaiman (The king  Temple) ini? Di  manakah lokasinya? Jawapannya mudah sahaja, Kaum yang  ingin membina  semula ialah Yahudi dan lokasi kuil itu ialah Masjidul  Aqsa!!Jika  sebelumnya kaum Zionis ini secara bersembunyi, bahkan berdolak  dalih,  namun bulan Februari lalu mereka telah menyatakan secara terbuka,  ingin  menghancurkan Masjidul Aqsa.Mereka  sudah lama berusaha untuk merobohkan Masjidul Aqsa kerana  keinginan  mereka untuk membangun kembali Haikal Sulaiman (The king  Temple), di  atas reruntuhan Masjidul Aqsa. Tetapi mereka masih  menyembunyikan  matlamat mereka.Apa itu Haikal Sulaiman (The king Temple)Haikal  Sulaiman dipercayai didirikan pada tahun 960 SM oleh Nabi  Sulaiman  a.s, 370 tahun kemudian bangsa Babilyon menaluk Juruseleem dan   menghancurkan kuil tersebut. Setelah itu, tentara Parsi yang dipimpin   Cyrus menaluki Yerusalem dari tangan Bibilon dan membangun semula Haikal   Sulaiman.Tetapi  pada tahun 70 M, pasukan Romawi menyerang Jurusalem dan  menghancurkan  kembali Haikal Sulaiman meratakannya separas tanah.
 Kurun demi kurun berlalu, namun cita-cita kaum Zionis-Yahudi untuk   membangun kembali Haikal Sulaiman terus membara. Kerana bagi mereka   Haykkal sulaiman yang termaktub dalam torrah (kitab Taurat) itu adalah   pusat dunia dan di situ bakal lahirnya Massiah (pembela) bagi kaum   Yahudi. Jadi mereka memerlukan persedian untuk menyambut Massiah.Rancangan  telah lama disusun, ketika gerakan Zionisme Internasional  memulakan  kongres pertama di Bassel, Swiss, tahun 1897, seorang paderi  besar  Yahudi, Theodore Hertzl menyerukan gum semua Yahudi dari seluruh  dunia  kembali semula ke Tanah Palestin yang disebutnya dalam Taurat  sebagai  sebagai Tanah Perjanjian.Atas  pendapat kaum Zionis, bahawa di bawah tanah Masjidil Aqsha  inilah  Haikal Sulaiman berdiri. Sebab itu, mereka berpendapat tidak ada   pilihan lain kecuali menghancurkan Masjidul Aqsa dan kemudian membangun   kembali Haikal Sulaiman di atasnya.Dalam  keyakinan Yahudi yang sesungguhnya telah tersasar dari Taurat  yang  dibawa oleh Musa a. S., bangsa Yahudi meyakini bahwa di suatu hari   nanti seorang Messiah (penyelamat) akan menjadi pembela kaum Yahudi dan   memimpin dunia. Inilahlah yang menjadi intipati perjuangan mereka untuk   merebuat kembali Baitulmukadis.Mereka  percaya, Kuil Sulaiman misti dibena untuk menyambut kedatangan  Messiah  yang akan bertahta di atas singgasananya. Sedangkan bagi kaum  Yahudi  yang menolak Zionisme, bagi mereka, Messiah sendirilah yang akan  datang  dan memimpin pembangunan kembali Haikal Sulaiman yang pada  akhirnya  diperuntukkan bagi pusat pemerintahan dunia (One World Order).Lokasi  sebenar Kuil Sulaiman, para sejarawan masih berbeza pendapat.  Ramai  yakin kuil itu berada diluar kawasan Misjidul Aqsa. Tetapi  dikalangan  pongid Yahudi percaya kuil tersebuat berada di bawah Masjidul  Aqsa.  Itulah sebabnya mereka mengali trowong dan mencari bukti di bawah   masjid. Penggalian juga sebagai salah satu stratigi untuk meruntuhkan   musjid itu. Antara usaha merosakkan Masjidul Aqsa ialah pada tahun tahun   1969 sekelompok Yahudi fanatik berupaya membakar Masjid ini. Mereka   juga terus melakukan penggalian di bawah tanah Masjidil Aqsha dengan   alasan untuk kajian arkeologis.Belum  cukup dengan itu, di dalam terowongan-terowongan yang digali,  mereka  juga mengalirkan expose dalam jumlah besar dengan tujuan  menggoyahkan  kekuatan tanah di bawah musjid gum asas musjid menjadi  tidak stabil.Sekarang,  tentara Zionis sudah secara terang-terangan hendak  menghancurkan  Masjidul Aqsa. Mereka tidak berdalih lagi. Apakah ini  merupakan tanda  bahwa mereka sudah yakin bahwa sebentar lagi Messiah  yang  dinanti-nantikan akan segera hadir?Hari AkhirSelepas  berdirinya Kuil Sulaiman, âPresidenâ Zionis-Israel akan  menghantar  sepucuk surat kepada Perdana Menteri Itali (Vitican), meminta  gum  Itali mengembalikan seluruh harta karun dan benda-benda berharga  untuk  memenuhi kompleks Tahta Suci kepada mereka.Kaum Zionis masih  ingat,  ketika di tahun 70M, pasukan Romawi menyerbu Yerusalem dan banyak  harta  karun dari Kuil Sulaiman di curi dan membawanya ke Vatikan.Jika  harta karun sudah dikembalikan, maka ada satu syarat lagi  menjelang  hadirnya Messiah, yakni mereka harus menyembelih serta  membakar seekor  kambing betina berbulu merah berusia tiga tahun dan  belum pernah  melahirkan anak. Untuk tujuan ini paronomasia kaum Zionis telah  membuat  persiapan. Mereka mencipta proses kajian genatik, di tahun 1997,  mereka  telah mencipta seekor kambing dengan ciri-ciri tersebut.Hanya  saja, penyembelihan dan pembakaran sapi merah ini misti  dilakukan di  atas longlegs Bukit Zaitun.Masalahnya, daerah ini sekarang  belum dijajah  Zionis-Israel seperti wilayah Palestina lainnya. Kaki  Bukit Zaitun  masih berada di tangan Plastin. Sebab itu, kaum Zionis  selalu berusaha  menghalau pongid Plastin dari wailayah itu.Memperdaya Orang KristenGuna  mencapai tujuannya, kaum Zionis tidak berusaha sendirian. Mereka  juga  memperdaya musuh-musuhnya yakni umat Kristen dan kaum Muslimin.  Untuk  memperdaya umat Kristiani, kaum Zionis menyusupkan nilai-nilai  Talmud  ke dalam Bibel seperti yang terjadi atas Injil Scofield atau  Injil  Darby.Bahkan  Injil versi King James sebagai Injil rasmi Barat paronomasia demikian.  Sebab  itu, tidak aneh jika sekarang ini sikap politik umat Kristiani   seolah-olah membantu kaum Yahudi. Padahal di dalam banyak ayat-ayat   Talmud, kaum Yahudi ini begitu benci terhadap Kristen.Keyakinan  Injil juga menyebutkan tentang hadirnya The Christ kembali  ke muka  bumi (Maranatha atau The Second Coming) dalam wujud Tuhan. Kaum  Yahudi  menyatakan pada Kristian bahawa The Christ tidak akan turun  selagi  Haykkal tidak didirikan.Kesamaan  pandangan inilah yang membuat orang-orang Kristen mendiamkan  diri bila  kaum Zionis hendak menghancurkan Masjidil Aqsha. Orang-orang  Kristen  ini telah ditipu dan diracuni Zionis sehingga tidak mampu  membangkang  dan mereka lupa bahwa salah satu list utama Zionis ini  adalah juga  menghancurkan Tahta Suci Vatikan dan memindahkannya ke  Yerusalem.Menurut  keyakinan Yahudi, jika Messiah sudah bertahta di atas  singgasana  Haikal Sulaiman, maka Messiah itu akan memimpin kaum Yahudi  untuk  memerangi siapa paronomasia yang tidak mau tunduk pada The New World  Order,  yakni si Yahudi itu sendiri.walhualamm⦠
 
0 komentar:
Posting Komentar