Senin, 07 Maret 2011
 Kalau  anda pernah melihat penggaris yang dipakai di sekolah dasar dan  menengah, kemungkinan besar penggaris itu panjangnya 30 sentimeter.  Tigapuluh sentimeter itu lebih kurang sama dengan 12 inci atau 1 longlegs  (foot, ini satuan panjang ala Kerajaan Inggris).
 
 Dalam bidang komputer dan elektronika, panjang 30 sentimeter  memiliki arti khusus. Arti khusus yang penting dan menjadi pegangan  dalam merancang dan membangun rangkaian mikroelektronika dan rangkaian  terpadu (integrated circuit, IC).
 
 Tigapuluh sentimeter lebih kurang adalah jarak yang ditempuh oleh  gelombang elektromagnetik dalam waktu satu per milyar detik. Perioda  satu per milyar detik berkorespondensi dengan frekuensi 1 milyar daur  (cycle) per detik (giga hertz, GHz), jadi lebih kurang pada orde/skala  yang sama dengan kecepatan komputer saat ini. 
 
 Faktor 30 sentimeter menjadi penting dalam merancang sebuah rangkaian  elektronika yang beroperasi pada frekuensi GHz. Dalam rangkaian  elektronika skala GHz, daur arus listrik dalam rangkaian akan  menghasilkan gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang pada  sekitar skala sentimeter. Jika rangkaian elektronika tersebut berukuran  juga pada skala sentimeter, maka insinyur yang merancang rangkaian  tersebut harus mempertimbangkan faktor waktu yang diperlukan untuk  perambatan gelombang elektromagnetik dalam rangkaian.
 
 Problem  serupa, yakni memperhitungkan faktor waktu yang diperlukan untuk  perambatan gelombang elektromagnetik, muncul dalam banyak teknologi  sehari-hari: radar, telekomunikasi seluler dan satelit, jaringan serat  optik (optical fiber), global positioning system, perpetaan, geodesi,  dan banyak lagi.
 
 Dalam  fisika partikel eksperimen, problem ini muncul ketika fisikawan harus  mempertimbangkan waktu tempuh sinyal dalam serat optik dari detektor  yang terletak 100 cadence di bawah tanah ke komputer yang membaca dan  menyimpan accumulation di permukaan tanah. Sebagai contoh, akselerator LHC  beroperasi dengan frekuensi 40 MHz atau periode 25 per milyar detik.  Setiap 25 per milyar detik, terjadi beberapa tumbukan/interaksi di dalam  detektor. Dengan menggunakan aturan 30 sentimeter, kita tahu bahwa  selama 25 per milyar detik, cahaya akan menempuh jarak 7.5 meter.  Padahal jarak dari bawah tanah ke permukaan tanah adalah 100 cadence  lebih! Sebelum sinyal dari detektor mencapai permukaan tanah dan direkam  dalam komputer, detektor sudah menerima accumulation kembali!
 
 Padahal  detektor di bawah tanah pada umumnya memerlukan konfirmasi (handshake)  dengan komputer yang terletak di permukaan: apakah sinyal/informasi yang  dikirimkan sudah sampai atau belum. Dengan pertimbangan itu, maka  detektor di bawah tanah dirancang untuk menyimpan sementara data-data  tumbukan/interaksi partikel dalam sebuah tempat penyimpanan sementara  (buffer memory). Sehingga bila karena suatu sebab kiriman informasi dari  bawah tanah ke permukaan terganggu, detektor di bawah tanah akan  menerima kabar dari komputer di permukaan bahwa informasi yang dikirim  belum diterima, dan bisa dikirimkan kembali.
 
 Kok  bicara fisika partikel eksperimen kedengarannya seperti teknik elektro  atau instrumentasi! Ini semua karena kebutuhan: untuk membangun alat  eksperimen fisika partikel diperlukan kerjsama antara fisikawan dengan  insinyur: baik insinyur teknik tenaga listrik, teknik elektronika,  teknik mesin, teknik pendinginan, teknik komputer, teknik sipil, dll.  Tanpa kerjasama tersebut, tidaklah mungkin alat dan fasilitas eksperimen  fisika partikel bisa dibangun.
 
 Catatan:  Penggunaan ukuran 30 sentimeter untuk memberikan ilustrasi/gambaran  tentang kecepatan cahaya dan jarak yang ditempuh, dipopulerkan oleh  Laksamana Pertama (Commodore/Rear Admiral) Grace Hopper, seorang sesepuh  dalam bidang komputer dan informatika. 
 
0 komentar:
Posting Komentar