Rabu, 23 Maret 2011
 Banyak negara yang menjadi anggota Federasi Sepakbola Dunia (FIFA)  pernah dijatuhi sanksi. Salah satu penyebab yang mendominasi adalah  intervensi pemerintah terhadap kepengurusan federasi sepakbola di suatu  negara.  
 ![]()
 Berikut ini delapan negara yang terkena sanksi FIFA:
 
 1. Yunani
 Federasi  Sepakbola Yunani (EPO) mendapatkan sanksi karena tidak mematuhi Statuta  FIFA. FIFA melarang EPO mengikuti kompetisi internasional, karena  adanya dugaan politisasi dunia sepakbola di negara tersebut.
 
 Sanksi  yang diterima EPO termasuk paling singkat, yakni 3-7 Juli 2006. Sanksi  dicabut setelah EPO mematuhi Statuta FIFA. Federasi setuju memperbaiki  mekanisme pengelolaan keuangan olahraga mereka dan mensyaratkan harus  diteliti parlemen setempat. Setelah dilakukan perbaikan, FIFA pun  menerimanya dan kemudian mencabut sanksi terhadap Yunani.
 
 2. Kuwait
 
 FIFA  menjatuhkan vonis menghukum Federasi Sepakbola Kuwait (KFA) pada  tanggal 30 Oktober 2007. Penyebabnya karena ada intervensi pemerintah  dalam proses pemilihan ketua umum dan dewan pengurus KFA. Kuwait  dilarang mengikuti semua pertandingan di level internasional. Sanksi itu  juga diberlakukan bagi pemain timnas senior dan klub. 
 Setelah dilakukan pemilihan ulang pada dan terpilih ketua dan  pengurus yang baru, FIFA pun mencabut sanksi pada 15 November 2007.
 
 3. Brunei Darussalam
 FIFA  menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepakbola Brunei Darussalam pada  tahun 2009. Sanksi dijatuhkan setelah adanya intervensi pemerintah,  yakni setelah Sultan Brunei membentuk kepengurusan baru federasi sepak  bola di negaranya pada Desember 2008. Hingga sekarang, hukuman tersebut  masih belum dicabut oleh FIFA.
 
 4. Peru
 FIFA  menghukum Peru tak boleh mengikuti semua laga internasional. Hukuman  itu dijatuhkan setelah terjadi konflik antara pemerintah dan Federasi  Sepakbola Peru (FPF) sejak 25 November2008. Pemerintah Peru tak mau  mengakui terpilihnya Manuel Burga sebagai Presiden FPF.
 Perselisihan itu membuat Peru kehilangan hak menyelenggarakan  kejuaraan U-20 Amerika Selatan. Selain itu, klub-klub Peru juga dilarang  untuk mengikuti turnamen Copa Libertadores. Wasit-wasit asal Peru juga  dilarang memimpin pertandingan internasional apapun.
 Sanksi FIFA baru dicabut satu bulan kemudian, 20 Desember 2008.
 
 5. Iran
 FIFA  menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepakbola Iran (IRIFF) pada 26  November 2006, juga karena adanya campur tangan pemerintah. IRIFF  dinilai tidak mengindahkan peraturan FIFA soal kemandirian dan tata cara  pergantian kepemimpinan.
 
 Sanksi dijatuhkan setelah terpilihnya  Mohammed Dadgan sebagai presiden IRIFF untuk kedua kalinya. Padahal, di  bulan Agustus FIFA sudah memperingatkan IRIFF dengan memberi tenggat  waktu hingga 15 November 2006 untuk melakukan pemilihan ulang.
 Setelah pemilihan ulang digelar, FIFA mencabut sanksi pada 17 Desember 2006.
 
 6. Nigeria
 Sanksi  FIFA dijatuhkan kepada Federasi Sepakbola Nigeria (NFF) pada 4 Oktober  2010, lagi-lagi karena soal campur tangan pemerintah. Akibatnya, Nigeria  sempat dilarang bermain di laga internasional manapun.
 
 Sanksi  itu bermula setelah Sekjen NFF mundur atas intruksi Komisi Olahraga  Nasional dan Menteri Olahraga setempat dengan tujuan untuk meniadakan  mekanisme degradasi di Liga Nigeria.
 Sanksi FIFA baru dicabut empat hari kemudian pada 8 Oktober 2010.
 
 7. Ethiopia
 Federasi  Sepakbola Ethiopia (EFF) dihukum pada tahun 2008. Penyebabnya, FIFA  menilai pemerintah telah campur tangan dalam proses pemecatan Presiden  EFF. FIFA melarang Ethiopia bermain di semua kompetisi internasional.  Bahkan, Ethiopia sempat dikeluarkan dari ajang kualifikasi Piala Dunia  2010 meski telah melakoni empat pertandingan kualifikasi.
 Setelah Presiden EFF baru terpilih, melalui proses pemilihan yang  diawasi FIFA dan Konfederasi Sepakbola Afrika (CAF), FIFA pun mencabut  sanksi pada November 2008.
 
 8. Irak
 FIFA  menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepakbola Irak (IFA) pada 20 November  2009, setelah muncul sengketa antara IFA dengan Komite Olimpiade Irak.  Tak tanggung-tanggung, FIFA membekukan keanggotaan IFA. Selain itu, hak  suara IFA dalam setiap kongres FIFA pun dicabut dan mereka tak lagi  berhak menerima bantuan finansial tahunan dari FIFA.
 
 Komisi  Darurat FIFA memberi tenggat waktu bagi IFA dengan Komite Olimpiade Irak  untuk menyelesaikan sengketa di antara mereka. Setelah beres, baru pada  bulan Maret 2010, FIFA mencabut sanksi.
 Pada tahun 2008, juara Piala Asia 2007 ini juga nyaris dijatuhi sanksi FIFA, setelah pemerintah Irak berniat membubarkan IFA. 
 
0 komentar:
Posting Komentar