Senin, 30 Mei 2011
 Para ilmuwan akan mempelajari sel punca orang Yahudi yang memiliki  garis keturunan Eropa Timur. Upaya itu dilakukan untuk mengungkap  rahasia panjang umur mereka yang kebanyakan berusia lebih dari 100 tahun  meski mereka mengonsumsi alkohol, makanan berlemak, dan merokok.
 
 
 Untuk  mencapai tujuan tersebut, para ilmuwan di Cornell Medical College, New  York, Amerika Serikat, akan mempelajari sel punca selusin Yahudi  Ashkenazi yang pernah mengalami penganiayaan berat, yang berasal dari  Rusia. Riset sel punca akan dilakukan pada sel jantung, paru-paru, hati,  dan sel lainnya.
 Dr Todd Evans, ilmuwan yang memimpin studi itu,  mengakui kekagumannya terhadap "sel panjang umur" yang bisa mengusir  serangan jantung, kanker, dan penyakit yang mengancam jiwa lainnya.  Padahal, "Mereka panjang umur bukan karena melakoni gaya hidup sehat,"  katanya. Ia pun yakin kekebalan itu berkaitan dengan sel punca.
 Dr  Evans bersama timnya akan mengekstrak sel punca dari darah orang Yahudi  yang sudah lanjut usia. Kemudian mereka akan mengubahnya menjadi sel  organ vital yang akan memanfaatkan sel sehat tersebut. Sel itu nantinya  akan menjalani stres tes yang dilanjutkan dengan pengamatan secara  teliti. Hasil tes ini masih memerlukan waktu cukup lama untuk dikaji  dengan hati-hati hingga sebuah kesimpulan dicapai. Meski begitu, studi  ini bisa menjadi awal untuk mengungkap rahasia panjang umur. (National Geographic Indonesia/Agung Dwi Cahyadi)          
 
0 komentar:
Posting Komentar