Selasa, 24 Mei 2011
 Seorang  konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut  merapikan  brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya  dan  mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat. 
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si tukang cukur bilang,âSaya tidak percaya Tuhan itu adaâ.
âKenapa kamu berkata begitu ???â timpal si konsumen.
âBegini,   coba Anda perhatikan di depan sana, apa yang terjadi di jalanan itu   menunjukkan bahwa Tuhan itu tidak ada? Katakan kepadaku, jika Tuhan itu   ada, mengapa ada orang sakit??, mengapa ada anak terlantar??"
"Jika   Tuhan ada, pastiah tidak akan ada orang sakit ataupun kesusahan. Saya   tidak dapat membayangkan bagaimana Tuhan Yang Maha Penyayang akan   membiarkan ini semua terjadi.â
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa   saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di   jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker,   istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu   terlihat kotor dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,â Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR.â
Si tukang cukur tidak terima,â Kamu kok bisa bilang begitu ??â.
âSaya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!â
âTidak!â elak si konsumen.
âTukang   cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan  rambut  panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar  sana,â Si  konsumen menambahkan.
âAh tidak, tapi tukang cukur tetap ada!â sanggah si tukang cukur.
âApa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke sayaâ, jawab si tukang cukur membela diri.
âCocok!â kata si konsumen menyetujui.â Itulah point utama-nya!.
Sama   dengan Tuhan, Tuhan itu juga ada, tapi apa yang terjadi⦠orang-orang   tidak mau datang kepada-Nya, dan tidak mau mencari-Nya. Oleh karena itu   banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.â
Apakah Tuhan harus memaksa untuk datang kepada-Nya baru dunia tidak ada kesusahan? Semua kembali pada diri kita masing-masing.
Sumber
 
0 komentar:
Posting Komentar