Senin, 30 Mei 2011
 
 Hah, ada ular yang bisa terbang! Tenang, hanya ular yang termasuk dalam  genus Chrysopelea yang bisa terbang, tak semuanya. Ular dalam genus  tersebut mampu terbangâ"atau tepatnya melentingâ"dengan cara meluncur  sambil meliuk dari pohon satu ke pohon lainnya hingga sejauh 79 kaki  atau 24 meter. Ditemukan bahwa habitat ular golongan tersebut ada di  Asia Tenggara dan Asia selatan.
 
 Bagaimana ular itu bisa terbang? Hal itu diuraikan dalam presentasi  penelitian dalam pertemuan American Physical Society Division of Fluid  Dynamics kemarin, (22/11/2010).
 
 "Ular ini tidak sedang melawan gravitasi ketika terbang, juga bukan  melakukan hal-hal yang tak masuk akal. Adalah persoalan gaya yang  dikerahkan oleh ular yang menjadi penyebabnya," kata Jake Socha,  pemimpin proyek penelitian ini saat diwawancara Discovery.
 
 Untuk sampai pada kesimpulan itu, Socha bersama rekannya mencoba  "meluncurkan" ular jenis tersebut dari gedung berketinggian 49 kaki.  Mereka merekam setiap gerakan dari ular tersebut. Kemudian, mereka  mengembangkan model matematis yang mengungkapkan cara ular terbang.  
 
 Berdasarkan hasil penelitian yang telah diterima oleh Jurnal  Bioinspiration & Biomimetics, Socha menjelaskan bahwa ular itu akan  mengatur posisi tubuhnya sesaat sebelum terbang dan pada saat terbang.
 
 Sesaat sebelum terbang, ular tersebut akan menjulurkan salah satu ujung  badannya ke depan dan membentuk huruf J. Setelah itu, barulah si ular  memulai melompat ke depan dan mempercepat gerakannya sehingga bisa  terbang.
 
 Ketika si ular terbang, ia akan mengerahkan gaya ke atas dari gerakannya  sehingga membuatnya tak langsung jatuh. "Ular tetap terangkat ke atas  walaupun ia bergerak ke bawah. Ini karena gaya yang mengarah ke atas  lebih besar daripada berat badan ular," kata Socha. Ular akan terbang  miring 25 derajat dari aliran udara yang tercipta oleh gerakannya.   Bagian ekornya akan terus bergerak-gerak, sementara bagian lain akan  membentuk lengkungan, seperti liukan ular ketika melata di atas tanah.
 
 "Jika ular tetap pada kondisi seperti itu, ia akan terus terbang ke  atas. Namun, model terbang ular tersebut ternyata hanya sementara  sehingga pada akhirnya ular tetap akan jatuh ke tanah mengakhiri  luncurannya," kata Socha yang merupakan ahli biologi di Virginia Tech.
 
 Menurut Socha, model terbang ular ini bisa menjelaskan cara meluncur  beberapa spesies, termasuk mamalia dan ikan. Ke depan, penciptaan  kendaraan tak berawak mungkin bisa dilakukan dengan meniru cara terbang  luncur ular ini.
  
 
0 komentar:
Posting Komentar