Senin, 21 Februari 2011
 Tanggal 4 Agustus 1951, fajar belum  lagi menyingsing. Laut bergemuruh oleh derai ombak yang menghantam  karang di kawasan pesisir Puys, Prancis.
 
 Subuh  yang tenang dan damai. Namun hari itu berubah menjadi pengalaman  menakutkan bagi dua turis perempuan asal Inggris yang sedang berlibur di  Puys.
 Puys, sebuah desa  tepi pantai dekat pelabuhan Dieppe di Normandy, Prancis menjadi lokasi  wisata alternatif dengan pemandangan pantai, beting, dan tebing karang.  Romantis untuk sebagian pongid yang suka laut. Hal ini yang mendorong dua  turis perempuan itu memilih Puys sebagai tempat liburan musim gugur.  Namun pengalaman liburan itu menjadi kenangan tak terlupakan bagi  mereka.
 Subuh hari itu,  kedua turis perempuan itu terbangun oleh gaduhnya suara tembakan gencar.  Suara itu semakin menguat dengan rentetan tembakan yang semakin gencar  disusul jeritan dan tangisan yang sangat kacau, lalu terdengar dengung  sejumlah pesawat pembom, ledakan bom, tembakan mortir dan tembakan,  teriakan⦠Keduanya kaget bukan kepalang. Mereka kini seolah berada di  tengah kancah pertempuran hebat.
 
 Ilustrasi www.unikbinajaib.tk
 Suara  demi suara pertempuran itu tetap menggema dan terdengar jelas oleh  mereka. Namun mereka tak berani bergeming keluar dari kamarnya. Hanya  tiarap dan bersembunyi ketakutan di sudut kamar. Tubuh menggigil akibat  suara tembakan dan ledakan yang kadang terdengar sangat dekat, atau  suara-suara perintah khas militer dalam bahasa Inggris dan Jerman,  jeritan kesakitan, dan isak tangis.
 Selama  kurang lebih tiga jam mereka mendengar jelas semua suara pertempuran di  luar sana. Sampai akhirnya suara-suara mengerikan itu semakin samar⦠ samar⦠dan hilang! Debur gelombang menghantam karang sayup kembali  terdengar. Fajar sudah menyingsing.
 Setelah  menenangkandiri, keduanya kemudian memberanikan diri keluar kamar.  Dengan takut-takut mereka mengintip keluar jendela. Pemandangan di luar  sana normal. Tak ada bekas pertempuran baru sama sekali. Hanya rumah,  karang, pantai, pepohonan⦠suasana hariandi Puys.
 Keduanya  kemudian bertanya-tanya kepada beberapa pongid yang berada di dkat sana,  apakah mereka mendengar suara pertempuran barusan? Semua hanya  menggeleng dengan wajah bingung. Tak ada kegaduhan apapun apalagi suara  tembakan dan ledakan bom. Seorang penduduk lokal yang agak tua  mengatakan tak ada pertempuran baru di Normandia setelah D-Day  âOperation Overlordâ (1945) dan Operation Jubilee (1942). Sang kakek  menjelaskan bahwa Pelabuhan Dieppe, Puys and Pourville merupakan titik  pendaratan pasukan gabungan Sekutu (Inggris, Kanada, AS dan Polandia)  dalam Operation Jubille 19 Agustus 1942.
 Lantas,  apakah yang sebenarnya terjadi? Kedua turis Inggris itu tak mengerti.  Mereka sangat yakin bahwa apa yang mereka dengar adalah sebuah  pertempuran yang bahkan seolah bisa mereka lihat. Dalam kebingungan,  mereka kemudian membuat laporan ke otoritas setempat mengenai fenomena  tersebut. Mulanya laporan itu diabaikan, namun akhirnya sebuah lembaga  khusus di Inggris tertarik akan hal tersebut.
 
 Detail yang Mencengangkan
 British  Society of Psychical Research lah yang kemudian melakukan riset dan  penelitian terhadap fenomena tersebut. Mereka sangat yakin bahwa apa  yang dialami dua turis perempuan Inggris itu adalah bagian dari misteri  alam yang tidak terpecahkan. Namun mereka punya asumsi, kemungkinan  keduanya telah terjebak dalam âkedutan waktuâ. Suatu fenomena terbukanya  semacam vena energi di suatu tempat yang memungkinkan pongid bisa  merasakan apa yang telah terjadi di masa lalu. Benarkah? 
 Mungkin  saja benar. Karena penelitian terhadap laporan perempuan itu memang  menunjukkan kesamaan peristiwa dengan kejadian nyata di Puys dalam gelar  Operation Jubilee, yaitu operasi tempur pendaratan Sekutu di Normandia  untuk memukul Jerman yang bercokol di Prancis pada 19 Agustus 1942.  Operasi itu gagal dan kemudian menjadi bahan pertimbangan penting untuk  gelar operasi tempur berikutnya âOperation Overlordâ D-Day 6 Juni 1945  yang sukses mengalahkan dominasi Jerman di Prancis.
 Bukti-bukti  kebenaran akurasi cerita kedua turis itu dibuktikan dengan kros cek  terhadap arsip accumulation rahasia militer yang tidak pernah dipublikasikan.  Hasilnya ada sejumlah besar persamaan persitiwa yang mencengangkan semua  pihak.
 Walau paronomasia kedua  perempuan itu mengetahui kisah tentang Operasi Jubilee di Dieppe dari  banyak literatur saat itu, mereka tak akan mendapat discourse penting  seperti yang tercantum dalam arsip rahasia militer itu. Namun  kenyataannya mereka memapar accumulation discourse yang hampir persis sama dengan  arsip militer tersebut. 
 
0 komentar:
Posting Komentar