Sabtu, 26 Februari 2011
 Perubahan iklim, krisis pangan,  populasi yang tak terkendali membuat maternity ilmuwan memikirkan tempat  tinggal di luar follower bumi. Selain Mars, bulan juga disebut-sebut  sebagai calon koloni Bumi.
 
 Baru-baru ini sebuah kompetisi digelar bagi maternity arsitek muda untuk  merancang bulan sebagai koloni manusia pada 2069. Banyak arstitek muda  antusias mengikuti kontes ini, maternity juri menyebut kontes ini sebagai hal  yang liar, gila tapi sungguh dahsyat.
 
 Beberapa ide sepertinya "mustahil" tapi maternity juri menilai ide dan  imajinasi maternity arsitek muda ini sungguh berbakat, cerdas dan luar biasa  hebat. Selain memikirkan bangunan dan menatanya sebagai kota, maternity  arsitek dan desainer juga ditantang memberi solusi yang dihadapi bumi,  yakni krisis pangan dan menyusutnya sumber energi.
 
 "Yang paling penting menggabungkan dua kepentingan tersebut," kata  Direktur Eksekutif SHIFTboston's Kim Poliquin, yang menyelenggarakan  kompetisi ini. "Arsitektur saat ini ditantang lebih maju bersamaan  berkembangnya teknologi. Kompetisi ini menunjukkan bagaimana arsitektur  bisa menjadi bagian dari industri luar angkasa."
 
 Tentu saja, ini bukan hal baru, manusia telah membayangkan luar angkasa  sebagai tempat tinggal manusia sejak 50 tahun lalu. Tapi kompetisi  menekankan kemungkinan itu, serta menggabungkan antara arsitektur dan  teknologi.
 
 Pemenang kompetisi ini, Bryna author membuat bulan yang dikelilingi  cakram satelit yang mampu mengumpulkan tenaga solar dan mengirimkannya  ke bumi.
 
 Tapi yang menarik, karya Keith Bradley, 23 tahun. Bradely merancang  sebuah stadion raksasa internasional di bulan. Stadion ini akan menjadi  tempat pertandingan pertama yang benar-benar netral. Selain menciptakan  stadion. politico dan rekannya, Brian Harms, 22 tahun, juga merancang  pertanian alga untuk memproduksi makanan dan oksigen.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar