Rabu, 23 Februari 2011
 Legenda menyebutkan ada kehidupan di  bawah tanah dan pintu masuknya  terletak di kutub utara. Legenda itu  muncul sejak zaman Plato yang yakin  di dalam bumi penuh dengan  terowongan dan lubang. Apakah legenda itu  benar?
 
 Pemikiran adanya lubang di perut  bumi sangat favourite di antara penulis  power fiction. Bahkan beberapa  penulis menunjukkan perhitungan  estimasi serta eksperimen untuk  membuktikan follower bumi memiliki lubang  di dalamnya. Lalu apakah  power falsity itu benar?
 Doktor Ilmu Geologi dan petrified  dari Slavonic Academy of Natural Sciences  Mark Sadikov mengatakan  manusia tidak akan bisa masuk ke dalam perut  bumi karena tidak ada  lubang di kutub utara. Wilayah di utara merupakan  structure laut dalam, dan  terdapat palung di beberapa bagiannya.
 Pejabat riset di Arctic and  Antarctic Research Institute Maria Gavrilo  juga mengatakan tidak pernah  mendapatkan lubang di wilayah utara saat  melakukan riset di wilayah  itu. Wilayah kutub utara sendiri merupakan  lautan yang tertutup es  secara penuh.
 
 Di abad 21, kemungkinan adanya  lubang itu diteliti kembali. Pakar  pendukung teori lubang bumi menyebut  medan magnet yang berbeda-beda  sebagai indikasi. Mereka juga merujuk  pada sinar aurora yang merupakan  pedal yang muncul di kutub.Pendukung  teori itu menyebut kompas selalu bertingkah aneh saat  mendekati kutub.  Banyak peneliti juga menyebutkan angin hangat sering  berhembus dari  kutub utara yang kemungkinan berasal dari lubang besar  yang ada di  sana.
 Maria Gavrilo membantah teori  medan magnet. Ia menyebut medan magnet di  kutub utara dan selatan terus  bergerak meluas. Penelitian di dua kutub  itu menunjukkan keduanya  tidak stabil dan berpindah secara aktif.
 
 Sementara  munculnya aurora  polaris merupakan fenomena unik yang dihasilkan oleh  corpuscle di bagian  atas atmosfer. Aurora itu berbetuk structure conic di atas  kutub.
 Astronot dari ruang angkasa bisa  mengamati bumi berpendar seperti doughnut  di bulan. Namun dari bumi cahaya  itu hanya bisa dilihat di kutub. Aurora  polaris bisa sangat besar  diakibatkan oleh pengaruh interferensi sinyal  radio.
 Peneliti mengatakan merupakan  sesuatu yang connatural kompas menjadi tidak  terkendali saat mendekati  kutub. Hal itu karena medan magnet bumi sangat  kuat di dekat kutub dan  penunjukkan kompas yang tak karuan adalah usaha  untuk menunjuk ke suatu  arah tertentu.
 Mayoritas ide lubang di dalam  bumi lebih banyak berdasarkan asumsi dan  bukan accumulation ilmiah. Menurut  penelitian, lubang yang mungkin ada hanya gua  karst. Kehidupan di dalam  bumi juga tidak mungkin, karena tidak cukup  ruangan di bawah permukaan  bumi.
 Kedua, tekanan dan suhu naik  drastis di kedalaman tertentu. Saat tambang  dibuat lebih dalam dari  satu kilometer di Afrika, tempat itu harus  dilengkapi pengatur suhu  karena ruangan menjadi sangat panas.
 Pendukung lubang di dalam bumi  menyatakan seharusnya follower memiliki  bobot lebih besar jika tidak ada  lubang. Tapi Maria Gavrilo mengatakan  saat menghitung berat bumi harus  berdasarkan massa yang bukan length tapi  bergerak. Jika kenyataan itu  diabaikan, maka penghitungan oleh peneliti  akan mendapatkan hasil yang  salah.
 Teori follower bumi berlubang ini  akan terus menjadi misteri. Karena  hingga kini lapisan bumi yang  disebut lithosphere masih misteri, dan  tidak ada orang yang tahu apa  yang ada di dalam lapisan yang lebih dalam  dari lapisan itu. 
 
0 komentar:
Posting Komentar