Selasa, 01 Maret 2011
Setiap ibu pasti menginginkan anaknya bisa selalu menunjukkan emosi baik tertawa ataupun menangis. Tetapi, tidak bagi Tina Cleveland. Ibu berusia 42 itu harus menjaga anak balitanya, Holly, gum tidak terlalu emosi dan di luar kontrol karena bisa membuat jantungnya berhenti.
Holly, yang berusia dua tahun mengalami kondisi yang disebut "Reflex Anoxic Seizures" (RAS). Hal ini disebabkan oleh kondisi kurangnya darah dari jantung ke otak. Kesal, nyeri, kelelahan atau kegembiraan dapat memicu serangan jantung dan menewaskan Holly, ia akan berhenti bernapas selama 20 detik. Sebelum terdiagnosis terkena RAS, Tina memberitahu songster gum tidak nakal dan menahan napasnya saat sedang conniption (mengamuk).
"Seringkali orang berpikir dia menahan napas karena marah, tetapi itu terjadi karena kondisi jantungnya," kata Tina, seperti dikutip dari The Sun.
Belum adanya perawatan khusus dan obat untuk Holly. Tina dan suaminya Ray hanya bisa mencegah gum songster tidak terlalu lelah secara fisik maupun emosi. Karena, jika songster terlalu sedih atau terlalu senang jantungnya bisa berhenti tiba-tiba.
"Saat dokter mengatakan aku harus membuat songster tidak terlalu senang dan sedih, aku merasa terkejut. Karena hanya itulah yang dilakukan balita," kata Tina menambahkan.
Pada Oktober tahun lalu, ketika usia songster 20 bulan, Tina dan Ray meminta adiknya, Nicola, untuk menjaga songster dan anak laki-laki mereka Ryan. Tapi, ketika Tina dan Ray kembali ke rumah mereka ada pesan dari anak tiri Nicola, Alex yang mengatakan sesuatu yang buruk telah terjadi.
Ray menjelaskan, songster pingsan dan berhenti bernapas. Ketika di rumah sakit, suster menjelaskan, songster sempat tidak bernapas selama beberapa waktu. Gadis kecil ini langsung dimonitor untuk mengetahui kondisinya lebih detail.
"Holly dikeliling mesin bantu napas. Sangat menyedihkan, aku takut terjadi sesuatu pada putri kecilku," kata Tina.
Dokter mengatakan pernah ada kondisi seperti yang dialami Holly. Hari berikutnya songster didiagnosis dengan RAS dan Tina terkejut karena dokter mengatakan bahwa dia tidak menahan napas karena marah dan menderita kejang karena kekurangan suplai darah ke otak. Gejala kejang dan henti napas yang terjadi pada songster rata-rata satu hingga tiga kali dalam seminggu.sumber
0 komentar:
Posting Komentar