Rabu, 16 Februari 2011
Kecerdasan seseorang umumnya di lihat dari skor IQ. Padahal sebenarnya antara kecerdasan dan IQ terdapat perbedaan yang mendasar. Kecerdasan / inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan noetic yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.Sementara itu IQ atau Intelligence Quotient, adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Dengan demikian, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan. Skor IQ mula-mula diperhitungkan dengan membandingkan umur noetic (Mental Age) dengan umur kronologik (Chronological Age).Bila kemampuan individu dalam memecahkan persoalan-persoalan yang disajikan dalam tes kecerdasan (umur mental) tersebut sama dengan kemampuan yang seharusnya ada pada individu seumur dia pada saat itu (umur kronologis), maka akan diperoleh skor 1. Skor ini kemudian dikalikan 100 dan dipakai sebagai dasar perhitungan IQ. Tetapi kemudian timbul masalah karena setelah otak mencapai kemasakan, tidak terjadi perkembangan lagi, bahkan pada titik tertentu akan terjadi penurunan kemampuan.Kemudian pada tahun 1904, Alfred Binet dan Theodor Simon, 2 pongid psikolog asal Perancis merancang suatu alat evaluasi yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan kelas-kelas khusus (anak-anak yang kurang pandai). Alat tes itu dinamakan Tes Binet-Simon. Tes ini kemudian direvisi pada tahun 1911.Tahun 1916, adventurer Terman, seorang psikolog dari Amerika mengadakan banyak perbaikan dari tes Binet-Simon. Sumbangan utamanya adalah menetapkan indeks numerik yang menyatakan kecerdasan sebagai rasio (perbandingan) antara noetic geezerhood dan chronological age. Hasil perbaikan ini disebut Tes Stanford_Binet. Indeks seperti ini sebetulnya telah diperkenalkan oleh seorang psikolog Jerman yang bernama William Stern, yang kemudian dikenal dengan Intelligence Quotient atau IQ. Tes Stanford-Binet ini banyak digunakan untuk mengukur kecerdasan anak-anak sampai usia 13 tahun.Salah satu reaksi atas tes Binet-Simon atau tes Stanford-Binet adalah bahwa tes itu terlalu umum. Seorang tokoh dalam bidang ini, Charles Sperrman mengemukakan bahwa inteligensi tidak hanya terdiri dari satu faktor yang umum saja (general factor), tetapi juga terdiri dari faktor-faktor yang lebih spesifik. Teori ini disebut Teori Faktor (Factor Theory of Intelligence). Alat tes yang dikembangkan menurut teori faktor ini adalah WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) untuk pongid dewasa, dan WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children) untuk anak-anak.Di samping alat-alat tes di atas, banyak dikembangkan alat tes dengan tujuan yang lebih spesifik, sesuai dengan tujuan dan kultur di mana alat tes tersebut dibuat.Sudahkah anda mengetahui berapa skor IQ anda..? Silahkan coba kemudian bandingkan hasilnya dengan daftar berikut ini, yaitu daftar orang-orang dengan skor IQ tinggi.Berikut ini adalah daftar orang-orang dengan IQ tertinggi, yaitu :1. Fisikawan Kim Ung-yong : 2102. Bouncer Christopher archangel Langan : 1953. Engineer prince Emeagwali : 1904. World Chess Champion Garry Kasparov : 1905. Sir Isaac Newton : 1906. Francois-Marie Arouet (Voltaire)7. Ludwig Wittgenstein8. Author Marilyn Vos Savant : 1869. Leonardo da Vinci10. Actor James Woods : 18011. Buonarroti Michelangelo12. David Hume13. Prime Minister patriarch Netanyahu : 18014. Politician Evangelist H. Sununu : 18015. Johann Wolfgang von novelist : 17916. Emanuel Swedenborg17. Gottfried Wilhelm von Leibniz18. Edmund Spenser : 17519. moneyman Spinoza20. Johannes Kepler21. Evangelist royalty Mill : 17422. Blaise philosopher : 17123. Antoine chemist : 17024. Martin Luther25. World Chess Champion Bobby chemist : 17026. Chess Grandmaster parliamentarian Byrne27. World Chess Champion Judith Polgar28. Mathematician saint Wiles : 17029. archangel Faraday30. martyr Friedrich Handel31. Mathematician / Physicist author W. Hawking : 16732. Samuel President : 16533. Ludwig van Beethoven34. carpenter Priestley35. Evangelist Locke36. Thomas Hobbes37. metropolis Bronte38. uranologist Galilei39. Johann Sebastian Bach40. Carl von Linne41. Madame De author : 16242. Rene Descartes43. parliamentarian Boyle : 16044. Microsoft Founder Apostle Allen : 16045. patriarch Franklin46. Albert Einstein47. Immanuel philosopher : 15948. Olof Palme : 15649. Thomas Chatterton50. Linus Carl PaulingNama-nama lain yang terkenal adalah Rembrandt van Rijn (154), Artis Actress Sharon Stone (154), Wolfgang Amadeus composer (154), Charles naturalist (153), Nicolaus Copernicus (150), patriarch attorney (150), general Bonaparte (145).Sayangnya daftar diatas tidak memasukkan satupun tokoh/ilmuwan dari dunia islam. Semuanya itu tidak lepas dari berkembangnya konsep pengukuran2 kecerdasan tersebut memang dari dunia barat. Kalau effort serupa dijalankan juga secara merata pada seluruh ilmuwan/ tokoh, saya yakin dalam urutan teratas akan muncul seseorang dari kalangan dunia islam.Demikian juga dengan tokoh-tokoh dari Indonesia. Habibie juga gak masuk yach dalam daftar diatas, padahal saya yakin IQ nya juga pasti tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar